Duka Ditemboki


Kami telah tuli
Mendengar suara hati.

Kami telah buta
Menuakan jati diri.

Kami telah terjerat 
Cenderawasih ku mengerut dada

Kami bersenang-senang 
Bersama  bujukan manis

Mereka berduka
terbenam darah yang terus mengalir 

Mama ku bernyanyi dihutan rimba 
Menghabiskan sisa airmatanya 

Rakyat jelata menangis
Berlari mencari ketenteraman

kami tersenyum mencari 
Kegembiraan sebentar

Sungguh sayang...
Nasib rakayat  ditemboki. 


[Kota Raja, 08 Oktober 2021]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.